"Pernah"

Aku pernah...
Menjadikanmu prioritas teratas yang mungkin sulit untukku lepas
Aku pernah....
Mencintaimu dengan segala kekuranganmu tanpa keluh dan kesah.
Aku pernah...
Berharap sosokmu akan selalu dapat kupeluk disetiap nafas yang berdetak 
Aku pernah....
Berbahagia dengan apa yang kamu beri hingga ku melupakan bahwa aku pernah dijatuhkan berkali-kali 
Dan kata "Aku pernah" tidak lagi bisa kuungkap ketika perpisahaan yang kudapat. 
Kuharap semesta merestui apa yang sedang kau buat dan kau rencanakan.
Dan semoga nanti yang membersamaimu dia yang lebih mengerti dirimu, dialah yang sanggup menerima segala kekurangan dan mampu berpikir logis dengan akal bukan perasaan. 
Ku harap sosok penggantiku kelak bisa membahagiakanmu tanpa berkeluh kesah dengan segala ketertutupan dirimu.
Kau masih selalu aku semogakan di setiap bait-bait doaku. 
Untaian kata-kata yang terlontar dari bibir manismu itu mampu membuatku tak berdaya hingga ku lupa rasanya bahwa yang cinta akan pergi begitu saja. 
Hingga perpisahaan tiba pun aku tak mampu untuk mengutaraka isi hatiku yang sebenarnya. 
Aku terlalu takut akan kebahagiaan yang mungkin sudah kamu persiapkan untuk sosok yang akan menggantikan posisiku.
Aku dengan sepenuh hatiku cukup menerima akan kepergianmu.
Aku cukup mengerti dengan segalanya yang mungkin hanya bersifat sementara bukan seutuhnya. 
Aku mempercayaimu bukan sekedar cuma-cuma. Hanya saja aku percaya kepada orang salah yang tak bisa memberikan ku kesempatan untuk berubah. 
Aku cukup mengerti bahwa segalanya tidak dapat dipaksakan. 
Dan mungkin semesta memiliki rencana lain yang lebih baik untukku, termasuk untukmu. Semoga yang tersemogakan akan cepat diaminkan oleh semesta yang punya cinta.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to ""Pernah""

Posting Komentar